Mahasiswa ITNY Sabet 4 Medali Kejuaraan Nasional Pencak Silat Grobogan Open Championship 1st

Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) berhasil menyabet dua medali emas, dua medali perak dan piala Juara Umum III saat mengikuti Kejuaraan Nasional Pencak Silat “Grobogan Open Championship 1st” di GOR Bung Karno Simpang Lima Purwodadi, Jawa Tengah yang digelar pada Sabtu-Minggu (28-29/1/2023).

Adapun nama-nama mahasiswa yang mendapatkan prestasi tersebut yakni, Vicky Putra Anugrah Pratama (Prodi S1 Teknik Sipil ITNY, meraih medali emas kategori Tanding Kelas C Dewasa Umum 55-60 kilogram (Kg) ), Muhammad Fauzan (Prodi S1 Teknik Geologi ITNY, meraih medali emas kategori Tanding Kelas C Dewasa Umum 55-60 Kg), Muhammad Asad Catur Nasrullah (Prodi D3 Teknik Elektronika ITNY, meraih medali perak kategori Tanding Kelas D Dewasa Umum 60-65 Kg) dan Choirul Anwar Saifudin (Prodi D3 Teknik Elektronika ITNY, meraih medali perak kategori Tanding Kelas B Dewasa Umum 45-50 Kg).
 
Muhammad Asad Catur Nasrullah yang sempat meraih medali perak di ajang Nasional tersebut, berujar, untuk bisa menjadi pemenang dibutuhkan latihan yang tekun.

“Saya menekuni pencak silat kurang lebih sudah empat tahun dari mulai kelas 1 SMA saya sudah mulai mengikuti pencak silat,” ujarnya melalui keterangan resmi humas ITNY

Kemenangan yang telah ia peroleh menjadi motivasinya untuk menyabet prestasi lebih banyak lagi.

“Semoga, untuk kedepannya bisa mendapatkan lebih baik lagi dan juga semoga ITNY tidak berhenti menghasilkan atlet-atlet yang berbakat,” pinta dia.

Dalam kesempatan tersebut, ia sempat mengatakan alasannya untuk mengikuti kompetisi Kejuaraan Nasional Pencak Silat “Grobogan Open Championship 1st”. 

“Saya ingin mengetahui kemampuan saya sampai mana, karena kalau dengan latihan saja tidak cukup untuk mengukur kemampuan saya. Selain itu juga untuk mencari jam terbang agar lebih banyak lagi pengalaman untuk bertanding dan juga untuk menambah prestasi yang akan jadi bekal untuk kedepannya,” urai Asad Catur.

Begitu pula dengan Choirul Anwar Saifudin yang turut berpartisipasi mengharumkan nama ITNY lewat prestasinya.

“Tujuan saya mengikuti kompetisi, yang pertama tentu untuk mengukur kemampuan saya sudah sampai mana di samping itu untuk menambah pengalaman atau jam terbang dalam pertandingan dan (kemudian) mencari prestasi yang tentunya bermanfaat untuk ke depannya,” ucapnya. 

Menurutnya, latihan tanpa pertandingan itu hanyalah kehambaran dan pertandingan tanpa latihan itu bunuh diri. Walau begitu, Chairul Anwar tetap menyempatkan diri untuk berlatih sebelum berlaga dengan waktu kurang lebih dua bulan.

“Latihan itu, baik dari kampus bersama teman-teman maupun latihan di perguruan dan tentunya menambah porsi latihan mandiri,” ucap Chairul Anwar .

Kemenangan tersebut juga menuntunnya untuk bisa menjadi lebih baik dan meraih prestasi lebih tinggi.

“Semoga ITNY bisa mencetak atlet-atlet berbakat dan bisa mencetak prestasi di ajang yang lebih tinggi sampai ke internasional dengan berbekal atlet yang unggul, berakhlakul karimah dan religius,” tutup Chairul Anwar.