MAHASISWA ITNY MEMBUAT SISTEM TEMPAT SAMPAH CERDAS YANG MAMPU MENDETEKSI ORANG YANG MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN (Smart detection littering)

Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Yogyakarta berkreasi membuat sistem tempat sampah cerdas sekaligus bisa menyadarkan orang yang membuang sampah sembarangan. Pembuatan alat tersebut diketuai oleh Dedy Ariyanto yang beranggotakan Yusuf Ari Bahtiar dan Muhammad Taufik yang merupakan mahasiswa teknik elektro ITNY dengan dosen pendamping ibu Trie Handayani, ST.,M.Kom.

Menurut ketua pelaksana kegiatan Dedy Ariyanto, permasalahan sampah yang tidak ada habisnya di Indonesia menjadi latar belakang pembuatan alat tersebut. Dimana banyak terjadi orang yang membuang sampah sembarangan yang menjadikan sampah sulit diolah. Hal ini karena Sampah telah bercampur antara organik, anorganik, serta metal. Padahal setiap jenis sampah memiliki cara pengelolaan yang berbeda.
Arya sapaan akrab ketua pelaksana menjelaskan, sistem didalam smart detection littering pembentuk mindset cinta lingkungan merupakan sistem elektronik dengan mengunakan mikrokontroler. Disini ada 3 program utama yang perlu dibuat. Pertama adalah program untuk deteksi orang yang membuang sampah sembarangan. Didalam program ini proses deteksi untuk orang yang membuang sampah sembarangan serta termasuk untuk program suara sebagai pengingat . Kedua program deteksi jenis sampah, yang digunakan untuk mendeteksi antara sampah organik, anorganik dan metal. Dengan program ini sampah akan terpisahkan sesuai dengan jenisnya. Ketiga program untuk deteksi dari kapasitas tong sampah. Diprogram ketiga ini berfungsi untuk deteksi saat sampah telah mencapai kapasitasnya atau telah penuh. Didalam program ini juga ada pemberitahuan kepada petugas kebersihan saat tong telah penuh.
Menurut ibu Trie Handayani selaku pembimbing, Smart detection littering pembentuk mindset cinta lingkungan memiliki potensi akan hasil yang bermanfaat baik akademik maupun sosial. Image processing yang digunakan didalam pembuatan alat menjadi salah satu sumbangan dibidang ilmu pengetahuan di Indonesia. Selain itu, dengan adanya sistem Smart detection littering bisa membentuk sistem sosial yang cinta lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. Hal ini karena sistem pengingat disematkan secara real time. Sehingga dapat membentuk mindset bagi orang yang membuang sampah sembarangan. Sedangkan potensi sosial yang didapatkan berdampak pada kebersihan lingkungan yang jauh dari masalah sampah.
Pembuatan alat tersebut dilaksanakan atas pendanaan dari Dirjen Belmawa Kemenristekdikti dengan sebelumnya mengajukan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Selain itu juga mendapat hibah dana dari kampus ITNY. Warek III bidang Kemahasiswaan, Dr Hill G Hartono mengatakan, kita support penuh gagasan-gagasan mahasiswa, terlebih alat ini merupakan inovasi yang cukup membanggakan dan sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia.